Intermeso

Kita pernah punya angan, bersama.

Tapi Kita hentikan itu.

Aku yang selalu menjadi terdepan dalam pergerakan menuju lain.

Aku serba lebih hingga takut bersenandung lirih.

Ingatan Kita yang tidak biasa-biasa saja, tidak bisa berbohong dengan drama.

Sekarang kaki ini mulai melambat bahkan jalan di tempat.

Bersama sekelilingku, memandang dari jauh, memberikan tepuk tangan penghargaan.

You all deserve them.

🍀🍀🍀

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merepih Alam,,

Silent Fighter

Tak acuh