Silent Fighter


Sejak beberapa hari yang lalu, ada begitu banyak hal yang ingin kucurahkan ke dalam tulisan,,
sekedar untuk berbagi pengetahuan atau hanya ingin berbagi cerita,,
tapi sampai semalam, akhirnya saya putuskan untuk mengangkat tema silent fighter,,
silent fighter maunya sy terjemahkan secara bebas sebagai pejuang dalam hening,,
tapi ketika menelusuri ke beberapa bagian (p.s. ngeGoogling,, heheh) ternyata istilah ini sudah terbakukan oleh sebuah alat bantu latihan bagi mereka yang senang bela diri,,
alat bantu bela diri yang tidak bisa bergerak leluasa,,
karena alat bantu ini tertempel atau tergantung di dinding atau penyangga lainnya,,
yaa mirip2 dengan yang namanya wing chun (gak yakin ini nama alatnya atau nama aktivitasnya),,
(katanya) penampakan wing chun itu seperti ini,, mungkin wing chun itu nama aktivitasnya, dan ini namanya alat bantu wing chun yaa,, hehehe
well, mari tinggalkan pembahasan tersebut,,

***

sedikit menyinggung tentang wing chun, ada yang pernah nonton film IP MAN 1,2,3,4,5,dst. (Hehehe kebanyakan yaa,,)
disitu ada tokoh Guru Ip yang mengajarkan wing chun,,
keren filmnya,,
keren aktingnya,,
keren gerakannya,,
baru ada film kungfu yang betah sy nonton berulang-ulang,, hehehe
disitu ditunjukkan guru Ip yang sangaaaaaat tenang,, sangaaaaat sayang keluarga,, sangaaaat,,,,,
ah, cucok lah pokoknya,,
mata terhibur dengan keapikan akting pemainnya, gerakannya, dan otak bertambah sedikit/banyak tentang sejarah perang antara China dan Jepang,, well, sy bukan ingin menjelaskan secara rinci tentang praktik bela diri atau pun ngeResensi film,,

Case close lah preambule di atas,,

***
sy akan coba bahas makna SILENT FIGHTER dari perspektif sy sendiri (segitunya bahasanya,, hahaha)
saya ingin mendefinisikan SILENT FIGHTER sebagai PEJUANG DALAM HENING,,
yang seperti apa pejuang itu??
Okay, saya akan coba jabarkan,,
tapi sekali lagi ini hanya opini pribadi, belum ada landasan ilmiah, sebatas landasan pengetahuan seadanya dan perasaan yang memuncah (halah),,

Di zaman sekarang kita amat sangat dekat sekali dengan yang namanya sosial media khan yaa,,
mungkin bisa dihitung jari kenalan atau kerabat kita yang tidak atau belum menggunakan sosial media sama sekali,,
dan tidak jarang kita bisa tahu kegiatan apa saja yang tengah dilakukan seseorang hanya dengan membaca secara sekilas atau seluruhnya (alias kepo) apa saja yang tertulis di akunnya,,
dan tidak jarang juga kita seakan ingin mengabarkan kepada dunia kita sedang ngapain, sedang melakukan apa, sedang memperjuangkan apa, sedang merasakan apa, dan lain-lain,,
kalau kata orang yang menurutku bijak, ketika sekali kita memperbarui postingan di akun kita, seakan-akan kita berteriak di tengah-tengah kumpulan orang yang sedang diam,,
atau bahkan seakan-akan kita (maaf) kentut dengan bunyi sangat keras ketika suasana sedang hening,,
mungkin jika kita berada dikondisi seperti itu, perasaan malu yang membuncah akan muncul yaa,,
tapi ini kan sosial media,,
gak ada yang liat juga (mungkin itu yang dirasakan,, hmm,,)

Secara jujur sy akui, kadang kala tangan saya juga gatal untuk sekadar berujar hal-hal yang tidak penting,,
hanya untuk menunjukkan kalau saya ada dan sedang beraktivitas ini itu,, hehehe
tapi yang paling sering sy lakukan itu menunjukkan pencapaian-pencapaian diri sendiri dan orang-orang terdekat,,
pencapaian2 yang sesuatuu (gaya syahrini,, eh, masih jaman yaa?? Hehehe) menurutku, menunjukkan pencapaian2 khususnya orang2 terdekat, bukan menjadi suatu masalah,,
bahkan bisa menjadi motivasi sebenarnya,,
walaupun tidak jarang menjadi cemoohan org atau bahkan membuat orang lain iri,, hehehe
sebenarnya menceritakan perjalanan panjang mencapai sesuatu sangat bagus menurutku,,
karena mampu memberikan motivasi, pembelajaran bagi mereka yang memutuskan untuk memilih jalan yang sama,,
tapi tidak perlu untuk menceritakan setiap detik, menit, jam, hari, minggu, bulan apa yang sedang terjadi, apa yang direncanakan, apa yang diinginkan,, nah, klo gak tercapai gimana??

Lebih bagus, perjalanan panjang untuk sampai ke pencapaian yang ada sekarang, dirangkum, dituliskan secara padat, didramatisir (bagian ini lebay,, hahaha) lalu jreng,, jreng,, jreng,, tampilkan pencapaian kita,,
itulah makna silent fighter yang kumaksud,,
segala perjuangannya, segala lika liku perjalanannya, segala suka dukanya, dan segala2 tentang perjalanan mencapai kesuksesannya, tak perlu diumbar-umbar,,
belum sampai tujuan juga (#selfTalk),,

paling mantap itu ketika semuanya beres,,
semuanya sudah tercapai,,
sudah banyak ucapan selamat sana sini, dan kita siap berbagi cerita tentang pengalaman untuk mencapainya,,
agar orang-orang yang mempunyai impian yang sama, bisa menjadikan pengalaman kita sebagai referensi dalam perjuangannya,,
lalu mereka akan membuat kisah baru yang orang lain lagi akan mengadopsinya ke dalam perjuangannya,,
dan begitu seterusnya,,
sangat indah menjadi pejuang dalam hening yaa,,

Dan selama ini, para pejuang dalam hening lah yang sebagian besar menjadi yang paling bersinar,,
well, mungkin karena mereka tidak pernah menampakkan diri dan terus mengasah diri yaa,, hehehe
Saya betul-betul salut kepada para pejuang dalam hening,,

karena hening bukan berarti tak terjadi sesuatu,,
karena hening bukan berarti sepi,,
karena hening bukan berarti kosong,,
karena dalam hening ada pikiran,,
karena dalam hening ada ide,,
karena dalam hening ada kau, wahai para pejuang,,

Pukul 18.18
Disamping Bilik #25

P.S. Akhirnya selesai walaupun dengan lakukan hal2 lain (^_^;) maafkan kata-kata yang tidak pada tempatnya,, (^_^;)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merepih Alam,,

Tak acuh