Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

"Aksara Waktu Senggang"

 "KAPAN WAKTU TERBAIK UNTUK MEMBACA BUKU?" 'SEJAK KUBANGUN HINGGA TERLELAP LAGI' Seperti yang disebutkan semalam, membaca itu suatu kebutuhan. Minimal 5-10 menit dalam sehari, kita sebaiknya membaca. Sepakat dengan pernyataan itu. Pertanyaan selanjutnya, kapankah waktu terbaik untuk membaca? Saya pribadi pernah mencoba menerapkan jam-jam tertentu untuk membaca dari berbagai sumber. Tapi ternyata kurang efektif. Ini karena saya kurang mampu membuat kondisi saya prima di setiap waktu tersebut untuk bisa menyerap informasi. Yaa, mungkin saya masih kurang keras terhadap diri sendiri. Lalu, saya coba trik ini. Membuka media-media sumber informasi baik berupa kertas, digital, visual, maupun suara kapanpun dimanapun sesempat saya. Saya rasa cukup membuat menjadi penasaran untuk menyelesaikan apa yang sudah kumulai. Tapi, masih belum efektif rasanya. Masih ada yang perlu diperbaiki.  Haruskah tetap kutentukan waktu-waktu tertentu? Haruskah kupercepat ritme menyerap informasik

"Tempat dan Kerinduan"

 "TEMPAT APA YANG INGIN DIKUNJUNGI SETELAH PANDEMI COVID 19 BERAKHIR?" 'RUMAH' Ketika ditanya, tempat apa yang ingin dikunjungi setelah pandemi berakhir, saya bingung untuk memilih. Saya ingin ke kampus, ke tempat belanja, ke pantai, ke kampung halaman, dan lain-lain. Tidak ada tempat yang bisa kupilih karena semua memberi daya tarik yang kuat untuk dikunjungi. Kampus misalnya, saya rindu meja belajar, komputer di ruangan jurusan, rak buku dengan jejeran buku dan jurnal, pemanas air di dekat pintu masuk ruang belajar, perpustakaan, kantin, tangga darurat tempat beribadah, bahkan toilet pun kurindukan. Kampus, tempat saya bisa nyaman membuka lembaran buku dan jurnal, mencerna tulisan dan mencoba menulis lagi. Tempat belanja misalnya, saya rindu melihat-lihat barang dagangan dengan berbagai spesifikasinya. Harganya, buatan dari mana, merknya, dan lain-lain. Tanpa harus diakhiri menuju kasir dan menyerahkan sejumlah uang tanda transaksi sedang berlangsung. Tempat belanja

Jujurku hilang (kah?)

 Jujur Sekarang keberanianku untuk menampakkan wajah asliku sedang menguap Sering aku sembunyi dalam balutan emoticon yang tidak menggambarkan kondisiku sebenarnya Jujur Aku berusaha menahan diri untuk tidak mengungkapkan perasaan dalam tulisan Khawatir akan keterbukaan membuat ranah pribadiku menjadi konsumsi publik Jujur Ketika kupilih apa yang sebaiknya kubagi dalam cerita, rasanya semua hanya keluhan Seketika mendendangkan harap, terasa semua hanya angan semu Jujur Memendam semuanya membuat rongga penat semakin luas Menutup semuanya membuat kekosongan ide semakin mantap Jujur Aku takut menuliskan hal ini #30Mei2021 #Nagoya