Dunia Ini (memang) Panggung Sandiwara,,

...Dunia ini, panggung sandiwara,ceritanya mudah berubah,ada peran wajar, dan ada peran berpura-pura,mengapa kita,bersandiwara...

Sepenggal lagu di atas yang entah sudah berapa kali di rekam ulang oleh beberapa penyanyi yang berbeda, mungkin dapat menunjukkan betapa beragamnya hal yang dapat terjadi di dunia ini,, di kota ini,, di hari ini,, begitu pun yang telah terjadi di awal pekan ini,, Hari senin,, menjadi awal dari kesibukan bagi beberapa orang yang memaknai senin menjadi akhir masa istirahat nya,, begitu pun saya (sepertinya),, mari kurunut apa yang telah terjadi di awal pekan ini,,

SET 1
terjaga ku dari lelap tidur dikagetkan dengan jalannya jarum jam yang ternyata telah membelah jam dinding kamarku menjadi 2 bagian terpisah,, terjadi dinamika di awal terjaga ku,, perut keroncongan namun mata tetap merayu untuk terlelap,, walhasil, kembali ku terlambat,, urusan yang ku atur sesempurna sepertinya tidak akan berjalan baik,, benar saja,, pendaftaran ku terhambat karena keteledoranku,, ternyata tidak berarti motivasi tersebut,, sempat ku ingin menggugurkan kesempatan yang ada,, sempat ku hampir patah semangat,, namun, proses "menahan" ku memberiku semangat lagi,, dan berusaha berjuang lagi,, dirinya pun tiada henti menyemangati,, ayahanda pun tidak kurang pula dukungannya,, ibunda pun mencoba menunjukkan perhatiannya ditengah kesibukan yang melandanya,, namun, adinda,, entah bagaimana caranya menunjukkan keprihatinannya terhadapku,, ternyata saya masih diberi kesempatan esok hari,, tak boleh kusia-siakan,,

SET 2
perjalanan berlanjut,, tujuanku kali ini untuk menemui para cendikia stabil diantara yang labil,, namun sebelum ku capai tujuan tersebut,, kuberanikan diri memasuki dunia lain,mereka yang tak perlu bersuara untuk menyampaikan aspirasinya,, begitu terkesimanya saya memandang suasana baru yang terlihat,, terdapat manusia internasional diantara mereka,, mereka sedang asik bercanda,berbincang,sharing,, semua itu jelas terjadi tanpa suara,, mereka begitu akrabnya,, terlihat dari gerakan tangan, body language,, subhanallah,, tiada batasan dalam berkomunikasi rupanya,, sempat ku berpikir, betapa hening dan damainya ketika kita mampu berkomunikasi dengan body language seperti itu,, seandainya tak perlu ada bahasa yang berbeda di setiap negara,, kecenderungan misunderstanding pun semakin sedikit,,

SET 3
tujuan telah di depan mata,, ternyata para cendikia tersebut tidak mengalami perubahan yang signifikan,, well, tak perlu ku pertanyakan apa sebabnya,, melihat mereka dapat kembali secara utuh sudah membahagiakan kami,, ketika mendengar mereka meceritakan pengalaman,teringat tentang 1 tahun berharga yang pernah kulewatkan,, tak menyesal saya pernah merasa seperti itu,, tak menyesal atas segala hal yang pernah kucoba,, walaupun sempat ditentang oleh beberapa orang pada saat itu,, sepertinya ketika berada di tempat tersebut, waktu menjadi anak tiri bagi kami,, tak ada yang menyadari bahwa waktu sedang berteriak-teriak mengingatkan kami bahwa hari senin akan segera meninggalkan kami,, namun, sekali lagi berada di tempat itu memberi pengalaman-pengalaman yang luar biasa untuk dikenang,,

SET 4
teriakan waktu semakin keras,, sehingga kami memutuskan untuk meninggalkan segera tempat tersebut sebelum kami semakin addict terhadapnya,, perjalanan kembali ke haribaan,ku temukan sesosok yang begitu lemah namun tetap memaksakan diri agar terlihat begitu kekar untuk mengayuh sepedanya,, kulihat di belakangnya masih terdapat kacang-kacangan yang masih terlihat seperti bukit,, mungkin beliau baru saja akan menjajakannya,, atau mungkin saja hari ini tak ada orang yang tertarik untuk mengeluarkan uangnya untuk digantikan dengan kacang-kacangan tersebut,, kuhentikan 494R,, kukejar beliau yang masih sekuat tenaga berusaha mengayuh,, kuserahkan beberapa rejeki,, mataku terbasahi oleh perasaan bersalah,, entah mengapa mesti merasa bersalah,, beberapa belokan lagi sebelum sampai ke istanaku,, namun, lagi-lagi 494R menyorot sisi lain yang tak terlihat oleh kasat mataku,, beliau perempuan tanpa penutup,, mataku terbasahi karena merasa bersalah,, sekali lagi tak tau apa yang menyebabkan ku merasa bersalah,, ku merasa lemah dan tidak dapat melakukan apa-apa,,

Dunia ini ternyata tetap menjadi Panggung Sandiwara,,
tidak perlu hari berbeda untuk dapat merasakan perasaan senang, bahagia,sedih,merana,bersalah,dan lain sebagainya,,
tidak perlu hari berbeda untuk dapat menyaksikan babak dari setiap peran yang ada di muka bumi ini,,

...Peran yang kocak bikin kita terbahak-bahak,peran bercinta bikin orang,mabuk kepayang,dunia ini penuh peranan,dunia ini,bagaikan jembatan kehidupan,MENGAPA KITA BERSANDIWARA??,,

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merepih Alam,,

Silent Fighter

Tak acuh