Malaikat Kecil Itu

Jam belum lagi menunjukkan jadwal istirahat.

Tapi tas sudah menggantung di bahunya.

Sepertinya dia masih kelas kecil.

Mendapat pelajaran di sekolah tidak juga sampai seperempat hari.

Di samping kotak amal, di depan mesjid yang ramai dilalulalangi pejalan kaki dan pemotor.

Dia merogoh kantong celana olahraganya.

Sesekali dia melihat ke kanan dan ke kiri.

Seakan ingin menyeberang.

Perkiraanku meleset.

Dia ternyata mengecek ada tidaknya orang yang melihatnya.

Melihat dia memasukkan uang sisa jajannya ke kotak amal tadi.

Kejadian baik apa lagi yang Engkau perlihatkan hari ini?

Sesederhana itu membahagiakan diri.

Malaikat kecil itu, tidak lebih dari seperduabelas menit berlaku.

Namun Tuhan membahagiakanku hari ini dengan skenario indahnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merepih Alam,,

Silent Fighter

Tak acuh