Aku (belum) siap menjadi DEWASA !!!
masih ditemani oleh lappy biru tercinta,, TV yang masih menyala di hadapan,, mendengar om Ucu' berorasi di acaranya yang bertitle sama dengan namanya (JK), dan masih membahas tentang perdamaian di Indonesia,,
masih di depan lappy biru dengan fully charged battery, tapi dengan segala keengganan untuk berpikir, hingga terkirimlah surel untuk teman diujung sana untuk menyelesaikan tugas akhir,,
sedangkan N70 putih masih hening tak terdengar getarannya menyambut pesan singkat yang berasal dari pulau nun jauh di sana,, masihkah dia tersadar aku menunggu motivasi di sini,,
masih dengan kumpulan tugas menumpuk menjadi satu memberiku motivasi (atau suatu beban) untuk tetap menyelesaikannya segera,, tapi isi kepala ini mulai memberontak dan minta dimuntahkan segera,, tapi wadahku sedang tak bergeming,, menganggap tak ada yang perlu dibicarakan,,
jadinlah tempat ini kembali menjadi tempat pelampiasan terakhir setelah sekian lama tertinggal,,
masih kucoba pandangi,, kucoba mengingat kembali apa yang semestinya terselesaikan segera,, mungkin ini mungkin itu mungkin juga hal-hal lain di luar sana,,
aku mulai enggan berteman dengan tantangan,, bukannya aku bosan, tapi mulai tak sanggup menghadapi,, seperti nyamuk-nyamuk yang masih setia menggoyah iman ku untuk segera beranjak dari tempat ini,,
padahal senjata masih juga menemani,,
masih di depan lappy biru dengan fully charged battery, tapi dengan segala keengganan untuk berpikir, hingga terkirimlah surel untuk teman diujung sana untuk menyelesaikan tugas akhir,,
sedangkan N70 putih masih hening tak terdengar getarannya menyambut pesan singkat yang berasal dari pulau nun jauh di sana,, masihkah dia tersadar aku menunggu motivasi di sini,,
masih dengan kumpulan tugas menumpuk menjadi satu memberiku motivasi (atau suatu beban) untuk tetap menyelesaikannya segera,, tapi isi kepala ini mulai memberontak dan minta dimuntahkan segera,, tapi wadahku sedang tak bergeming,, menganggap tak ada yang perlu dibicarakan,,
jadinlah tempat ini kembali menjadi tempat pelampiasan terakhir setelah sekian lama tertinggal,,
masih kucoba pandangi,, kucoba mengingat kembali apa yang semestinya terselesaikan segera,, mungkin ini mungkin itu mungkin juga hal-hal lain di luar sana,,
aku mulai enggan berteman dengan tantangan,, bukannya aku bosan, tapi mulai tak sanggup menghadapi,, seperti nyamuk-nyamuk yang masih setia menggoyah iman ku untuk segera beranjak dari tempat ini,,
padahal senjata masih juga menemani,,
Komentar
Posting Komentar