(Anggap saja) Re(V/S)olusi tahun 2015 yang belum terlambat


Tak terasa sudah memasuki pekan kedua di bulan kedua ini,,
cukup memaksakan diri memang jika mengatakan perputaran waktu terasa begitu cepat dan tak terasa,,
karena terkadang diri merasa waktu mencoba berhenti sejenak agar dapat kumaknai maksud dari suatu kejadian,,
atau terkadang waktu berjalan begitu lambat agar dapat kunikmati proses yang ada,, atau bahkan waktu tak tahu diri pergi melaju bagai roket yang hanya meninggalkan asap2 agar kutercambuk dengan segala keleha-lehaian ku,,

Di tengah dinginnya hari-hari ini,,
ditengah tebalnya pakaian-pakaian ini,,
Tidak terlalu terlambat sepertinya untuk baru mulai memikirkan beberapa tujuan yang inginnya, harapannya, bisa tercapai di tahun ini,,
mari coba kita simak, beberapa tujuan egois yang inginnya tercapai di tahun ini,, 

1. Mandi bukan lagi sebuah mitos belaka

Walaupun masih dikenal jarang mandi di lingkungan keluarga, saya punya beberapa alasan masuk akal untuk tidak melaksanakan mandi,,
tidak perlu disebutkan satu persatu lah, karena belum tentu alasan2 ini akan masuk diakal setiap org,, hehehe
berkelana sampai ke negeri Jepang, sebenarnya membuat kebiasaan jarang mandi menjadi terdukung,,
orang jepang khan terkenal hanya mandi sekali sehari,, bahkan di musim yang dingin ini, tidak jarang ditemukan orang jepang yang gak bakalan mandi seharian karena dingin bgt,,
orang-orang asing pun gak bakal luput dari fenomena ini,,
dingin semriwing, air terlalu panas, mending nongkrong depan laptop dibawah selimut (ini bukan kondisi saya sekarang ini,, hehehe)

Tapi kalau gak mandi, bagaimana mau jernih berfikir,,
bagaimana mau ‘berbincang’ dengan pencipta kalau kotor begitu,,
jadi diputuskanlah, mau sedingin apapun kondisi saat ini, semalas apapun bergerak, mandi akan menjadi salah satu ritual tak terhindarkan di setiap harinya,,
mandi di tengah malam, di pagi hari, di siang hari, di malam hari,,
terserah pilih waktunya,, yang penting bijak memilih waktunya,,
karena ada waktu yang memang dianjurkan untuk mandi,,
karena baik untuk kesehatan dan efektif untuk pemanfaatan energi yang ada,,
well, selamat mandi kalau begitu,,
usahakan mandi minimal sekali sehari,,
dan ingat,,
ini MANDI, bukan sekedar cuci2 muka, cuci2 badan, atau malah CUMA sikat gigi,,
ini MANDI,, hehehe

2. Curhat ke PENCIPTA

Curhat= curahan hati,,
saya gak pernah bisa lepas dari yang namanya curhat,, apa saja mau diceritakan,,
apa saja mau dikeluhkan,,
apa saja mau dikomentari,,
tapi adakah yang mau mendengar??
Ya, ada. Banyak malah. Suami, Ayah, Mama, Keluarga, Teman-teman (asli maupun maya), banyak lagi,,

saya selalu merasa, banyak orang diluar sana yang menunggu kaba-kabar terbaru ku sehingga termanfaatkanlah media-media sosial,,
tolong dicatat, MEDIA-MEDIA sosial,, jadi bukan Cuma 1 akun yang kupunya di media sosial,,
tapi ada begituuu banyak,, hehehe lebay, hanya beberapa lah,,
tapi, apakah semuanya memang akan selalu ada untuk mendengar setiap kata yang keluar dari mulutku, setiap tulisan yang keluar dari keyboard laptop atau smartphone ku?? Tidak mungkin,,
dengan kondisi sekarang, jaringan internet menjadi penentu segala kelancaran komunikasi dengan mereka pendengar setia ku,,
ketika internet tidak ada, sudah, terputus sudah,,
walaupun internet ada, tapi mereka tak punya waktu untuk sekedar merespon ringan tentang kabarku, tetap saja tidak akan ada komunikasi,,
ingat mereka para pendengarku, penikmat tulisanku, juga sama sepertiku, MANUSIA yang kadang kala berada juga seperti diposisiku,,

dari dulu sebenarnya sudah terpahami teori seperi ini, tapi sekarang teori ini semakin harus lebih dimengerti dan dipahami,,
dahulu, curhat terhadap Pencipta sudah sering terlakukan,,
setiap subuh menjelang pagi, setiap siang, setiap sore, setiap lembayung terpasang di cakrawala, dan setiap malam mulai meniupkan angin-angin sejuknya,,

tapi cukup hanya 5 waktu itu?
Tidak, masih bisa juga kita lakukan di beberapa waktu lainnya, ketika matahari sudah nampak dan mulai berkejaran waktu menuju tegaknya dan ketika sebagian besar mahkluk terlelap di tengah malam hari,,

hanya pada waktu-waktu itu saja?
Ternyata tidak, tidak ada waktu yang membatasi kita untuk curhat kepadaNya,,
karena Dia tidak pernah tidur, Dia ada dimana-mana, kepadaNyalah kita bisa curhat semaunya,,
sepuas-puasnya, mulai dari hal yang paling menyedihkan sampai kita menangis meraung-raung atau sampai hal yang paling membahagiakan sampai senyum terus berkembang tanpa perlu ada orang lain yang menghakimi mental kita,,
dan yang paling penting adalah Dia selalu menjawab curhatan kita,,
bahkan ketika kita tidak tahu apakah curhatan itu perlu ada jawaban atau tidak,,
karena Dia sangat mengetahui apa yang kita butuhkan,,

cara menjawabnya sangat unik,,
bahkan terkadang kita tidak tahu bahwa jawaban-jawabanNya telah ada dihadapan kita,,
kita dibuatNya berpikir bukan hanya merasa lega karena telah CURHAT,,
dan karena Curhat kepada Pencipta itu tidak terbatasi oleh waktu, gerakan, ucapan, dan kondisi, setiap saat pun kita dapat Curhat denganNya,,

tapi ingat-ingat, bagaimana kita ketika akan curhat dengan orang lain, sepertinya kita membutuhkan banyak persiapan,,
begitupun dengan curhat kepada Pencipta, minimal kita ‘bersih’ yaa,,
bersih hati, pikiran, dan diri,,
makanya jangan lupa Mandi,,hahaha
nyambungnya ke situ lagi,,

3. Bukan sekedar membaca tapi pahami ‘BUKU’

Sudah ada beberapa buku yang berjejer di atas meja belajar ku saat ini,,
tapi kalau dilihat dari judul-judulnya, tidak akan dilihat korelasi antara buku-buku tersebut dengan pendidikan yang akan kutempuh,,
sepertinya buku-buku yang sekarang ada akan menjadi suplemen mood di kala buku-buku lain sudah mulai jenuh dibaca,,
buku wajib aja belum ada, udah mulai memikirkan kejenuhan,, hahaha
mind change,, mind change,,

tapi dari semua buku yang pernah terbaca (seakan-akan sudah bermilyar-milyar buku yang terbaca) ada satu buku unik yang menurut banyak orang merupakan intisari dari kehidupan ini,,
sy biasa menyebutnya Al-Quran,,
buku ini punya banyak sebutan lain sebenarnya, tapi izinkan saya untuk menyebutnya sebagai BUKU di tulisan ini,,

BUKU ini sangat unik, berisi tulisan berbahasa kurang begitu populer di dunia bagi kaum muda tapi sudah begitu banyak diterjemahkan ke bahasa-bahasa lain,,
ketika membaca beberapa bagian di BUKU ini, tidak jarang kita akan merasa, ini puisi, cerita dongeng, atau peraturan hidup,,
isi BUKU ini biasanya terucapkan ketika kita curhat kepadaNya, rima ayatnya begitu indah,,
tapi tahukah kita apa maksud dari setiap ayat yang dilantunkan?? berhubung sekarang sudah begitu banyak terjemahannya, kita semakin mudah untuk memahami,,
jadi apalagi alasan untuk tidak memahami isi BUKU yang sangat indah dan prinsipil ini??

ayooo (sambil ‘mencambuk’ diri sendiri,, hehehe),,
jangan cuma dilihat, dibaca di malam tengah pekan saja,,
berikan kesempatan pada diri untuk rutin membacanya,,
ayooo (masih sambil ‘mencambuk’ diri sendiri,, hehehe),,

beruntungnya smartphone ini bisa dimanfaatkan untuk menginstal e-book BUKU ini,,
dan di salah satu aplikasi, setiap malam sebelum tidur, akan ada ayat-ayat pilihan yang disarankan untuk dibaca,,
dan tidak jarang itu sesuai dengan hal-hal yang sedang kupertanyakan atau sekedar terpikirkan,,
kebetulan?
Well, mungkin itu salah satu cara Dia menjawab curhatan hambaNya,,

4. Bertemu sesering mungkin dengan orang-orang terkasih

Terpisah diri dengan orang-orang terkasih diantarai beribu-ribu kilometer (tulis beribu-ribu karena gak tahu jarak pastinya dari sini ke sana tempat kalian semua berada,, hehehe) memang menyiksaa,,
yaa,, amat sangat menyiksa,,
dan ini bukan berlebihan,,
noted, ini gak berusaha lebay,,

tapi, alhamdulillah, jarak semakin bisa diajak berkompromi,,
terima kasih internet sudah hadir membatasi kami dengan layar laptop atau smartphone,,
jaraknya seakan-akan sangat dekat tapi sebenarnya terkadang membuatnya semakin menyesakkan,,
gambar dan tulisan2 orang-orang terkasih ada di layar, tapi untuk sekedar cium tangan, sungkem, memeluk, mencium, memegang tangan, berpelukan, merasakan bau nafasnya, merasakan aroma tubuhnya sangat sulit,,

memang benar, internet hanya memberikan ilusi,,
harapan semu,,

tapi, kita harus bersyukur, karena kita lebih beruntung daripada generasi dahulu yang belum ada internet,,
kita juga mesti lebih bersyukur karena masih bisa berkomunikasi denga para orang terkasih,,
tapi klo dikasi kesempatan bisa bertemu sesering mungkin dengan mereka, akan lebih baik lagi,, hehehe
maruk banget,,

jadi dengan motivasi seperti itu, sebisa mungkin saya atau kalian, para orang terkasih, semoga diberikan kesehatan dan mendapat kesempatan untuk bisa saling bertemu sesering mungkin,,
yaa gak juga setiap pekan atau setiap bulan seeh,, hehehe
tau kok klo biaya tiket mahal,,
minimal kita berusaha mencari cara untuk bisa bertemu satu sama lain,,
seperti mencari promo2 tiket, mencari kegiatan2 yang berhubungan dengan akademik atau pekerjaan yang tiketnya ditanggung (ini sepertinya butuh perjuangan extra), atau kita mengumpulkan uang sebanyak-banyaknya untuk bisa saling mengunjungi,,
bagaimana, orang-orang terkasih??
Deal or no deal?? Hehehe

5. Bahasa Jepang (formal) bukan lagi menjadi momok yang menakutkan

Sudah sampai ke poin 5, goal yang berhubungan dengan pendidikan baru muncul,,
semoga ini bukan menunjukkan kesalahfokusan ku untuk hadir di negara ini,, hehehe

Mungkin menurut orang-orang yang mengenalku, saya sudah ahli berbahasa jepang,,
atau mungkin beberapa orang yang lebih mengenalku lagi, menganggap saya bisa bertahan hidup di jepang dengan modal bahasa jepang yang kumiliki sekarang,,
saya sendiri merasa bahasa jepang yang sekarang nongkrong cantik di otak masih sangat kurang sekali,,
apalagi untuk bisa bertahan hidup di dunia perkampusan yang semuaaaanya akan dijabarkan dalam bahasa jepang,,
tingkatan bahasa jepang ku sekarang juga saya masih ragu berada di level mana,,
belum terukur a.k.a belum pernah ikut JLPT (gampangnya, tes TOEFLnya bahasa jepang) soalnya,,

tahun ini, demi bisa berbahasa jepang yang baik dan benar, saya harus semakin serius belajar bahasa jepang (sambil membaca-baca materi yang berhubungan dengan jurusanku tentunya),,
dan tahun ini, HARUS, MESTI, WAJIB, ikut JLPT,, antara level 2 atau 1,,
masih ada waktu dua bulan lebih untuk menentukan akan ambil level yang mana,,
semoga dalam memilih level, sy tidak melibatkan sisi egois dan lebih melibatkan si Logis,,
inga’2 tes ini bukan untuk coba-coba, tesnya bayar soalnya,, hehehe (mulai salah fokus)
dan ketika saya sudah punya hasil JLPT dan dinyatakan lulus, kesempatan untuk mencari baito lebih mudah (please, jangan salah fokus!!!! Hahaha sy ke sini bukan untuk kerja sambil kuliah tapi kuliah sambil kerja,, loh,, hahaha fokus KULIAH kok),,

selain itu, komunikasi dalam bahasa jepang harus lebih ditingkatkan,,
seperti yang pernah disarankan oleh mama jepang, klo tulis status di socmed (fb, twitter, Line), selain ada bahasa Indonesia atau bahasa Inggrisnya, selipkan juga translate-an bahasa Jepangnya,,
tujuan awalnya seeh supaya para kolega orang Jepang (cie, padahal Cuma teman biasa) bisa nge-LIKE atau ikut berkomentar,, hehehe
tapi itu juga akan baik dalam melatih grammar bahasa Jepang yang masih sering dapat koreksi,,
struktur bahasa Indonesia saja saya masih sulit betul apalagi bahasa asing,, huhuhu
eh, inga’2 no mengeluh is accepted here,,
harus semangat,, yeaaay,,
semangat berbahasa Jepang,,

Dan demikianlah revolusi, eh, resolusi di tahun 2015 ini yang dibuat di pekan kedua, bulan kedua tahun 2015 ini,,
Nanti tulisan ini akan dipersingkat dan ditulis besar-besar dan ditempelkan di jidat penulis,,
eh, gak bisa kebaca donk yaa,, hehehe
nanti akan ditempelkan di dinding depan meja belajar penulis,,
yang akan berjejer dengan foto-foto orang terkasih
(Suami, Ayah, Mama, Azhary, Ambo, Uma, sodara-sodara, keluarga, teman-teman,, jadi yang mau dipasang fotonya disini, kirimkan foto kalian,, hahaha),,
agar setiap saat saya merasa lelah (manusiawi khan klo merasa lelah,, ini bukan pembenaran,, hahaha), saya memandangi wajah-wajah kalian melalui foto dan memotivasi diri lagi,,
dan mengingat bahwa keputusan untuk terpisah jarak yang sangat jauh ini harus dimanfaatkan sebaik-baiknya dan diberi makna yang terindah,,

Bismillah,,
Semua perjuangan akan indah pada waktunya,,
Luv uu all,,

                                                                                                                                                             Nagoya, 8 Februari 2015
Pukul 15.05
Saatnya sesi Curhat sore
#denganPengurangan1Bagian

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Merepih Alam,,

Silent Fighter

Tak acuh